Makanan Khas Danau Toba yang Menjadi Incaran Wisatawan – Kawasan Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) Danau Toba di Sumatra Utara (Sumut) melimpah dengan kekayaan alam, seni, dan budaya. Keunikan yang terdapat di wilayah tersebut termasuk kekayaan kuliner atau makanan yang khas. Sebagai server thailand destinasi, Danau Toba dan sekitarnya memiliki keistimewaan tersendiri, melengkapi empat Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP) lainnya, yakni Candi Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara. Untuk mengenal lebih jauh ragam kuliner khas di sekitar Danau Toba, berikut disajikan aneka makanan populer dan legendaris dari wilayah tersebut. Mulai dari makanan utama hingga sajian pelengkap seperti menu sayur, camilan, dan sambal yang lezat. Semua bikin nagih, coba deh.
Mi Gomak
Mi gomak atau biasa dikenal sebagai spageti Batak. Dari tampilan jenis minya memang menggunakan mi khusus spageti. Namun, kuahnya dibuat berbeda menggunakan kuah santan. Pada toppingnya terdapat taburan ikan teri, tahu yang dipotong kecil kotak-kotak, dan diberi telur bulat. Minya dimasak aldente, untuk rasa kuahnya sendiri mirip dengan kuah lontong sayur yang terdapat kacang panjang dan juga kacang polong. Tak perlu menggunakan sambal karena kuah dari mi gomak ini sudah pedas.
Dali ni horbo adalah olahan susu kerbau yang dimasak hingga membentuk gumpalan seperti keju. Olahan ini tak melalui proses kimia sama sekali lho, melainkan diolah secara tradisional.
Penggunaan susu kerbau juga hanya diambil dari induk kerbau yang baru melahirkan selama satu bulan. Cara mengolah dali ni horbo ini cukup sederhana, susu kerbau dimasak dengan air dengan suhu sedang, dan dipanaskan slot dana hingga mengental. Biasanya olahan ini dicampur dengan air nanas atau air perasan daun pepaya untuk menghilangkan bau amis.
Sambal Andaliman.
Rasa sambal ini begitu khas karena rasa pedas dari andaliman atau yang biasa dikenal sebagai merica Batak ini begitu kuat. Sambal andaliman memiliki aroma seperti jeruk dan rasa pedas yang getir. Buah andaliman bagi orang Batak adalah rempah wajib untuk masuk dalam masakan. Selain andaliman, cabai rawit dan keriting juga ikut menambah rasa pedas di dalamnya.
Manuk Napinadar
Dilihat dari bentuknya, napinadar ini seperti rendang khas Sumatera Barat. Bedanya, napinadar ini menggunakan ayam kampung. Selain itu, cara memasaknya menggunakan darah. Biasanya, makanan ini hadir saat di acara adat. Bagi orang muslim yang mau mencicipi makanan ini, tak perlu khawatir karena bisa memesan tanpa menggunakan campuran darah, nantinya akan diganti dengan santan. Untuk rasanya sendiri pedas yang khas dari andaliman.
Sasagun
Sasagun merupakan camilan khas Batak. Sasagun ini menggunakan bahan dasar sagu yang digongseng dengan api kecil dan ditambahkan dengan kelapa dan juga gula merah. Sasagun juga biasa diperkaya dengan rasa nanas, durian, kacang, atau sesuai selera. Biasanya camilan ini hadir saat hari-hari besar seperti Natal dan tahun baru.
Na Tinombur
Na tinombur merupakan salah satu makan khas Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara. Olahan ini biasa menggunakan ikan mas, ikan lele, atau ikan mujair. Cara memasaknya dengan dibakar dan dilumuri berbagai bumbu khas. Tak lupa menggunakan campuran andaliman khas Batak hadir dalam olahan ini.
Naniura
Nainura adalah makanan khas suku Batak yang menggunakan ikan sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan masakan lainnya, Nainura ini diolah tanpa menggunakan api. Hanya dimarinasi dengan berbagai bumbu olahan khas Batak berwarna kuning dan dibiarkan hingga dagingnya lembut. Makanan ini juga dianggap sehat karena tanpa menggunakan bahan pengawet. Dahulu, Nainura merupakan santapan para raja, namun kini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Inilah Makanan Khas Batak yang Ada di Balige – Balige adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara. Sepetak wilayah administratif di provinsi Sumut yang terkenal dengan makanannya yang lezat. Bahkan tidak dianggap mampir ke Sumut jika belum mencicipi kuliner dan makanan khas Balige. Hal ini dikarenakan kuliner khas Balige memiliki keunikan yang tidak ditemukan pada makanan di daerah yang lain. Ini pula yang menjadi alasan mengapa destinasi kuliner di kecamatan Balige sangat populer hingga ke luar provinsi.
Kuliner dan makanan khas Balige terkenal dengan kelezatan dan harganya yang terjangkau. Maka dari itu, rugi jika ke tempat ini tetapi tidak mencicipi penganan yang memancing selera tersebut. Nah untuk kamu yang tidak mengetahui kuliner apa saja kebanggaan Balige, maka silakan lihat saja list berikut. Pastikan kamu mencatatnya supaya tidak lupa untuk membelinya ketika pelesir ke Balige. Ini dia kuliner-nya:
Naniura adalah kuliner khas Balige atau Makanan Khas Balige yang populer disebabkan keunikan dari bahan yang digunakan. Menurut kabarnya, Naniura adalah makanan di kecamatan Balige yang dibuat dari ikan mas yang masih mentah. Sekalipun demikian makanan ini tidak berbau amis menyengat sehingga kamu bisa menyantapnya dengan nyaman. Selain itu, lumuran bumbu kuning yang kental juga membuat cita rasa Naniura lebih “nendang” di lidah. Untuk mencicipi Naniura kamu harus memesan terlebih dahulu lalu menunggunya dengan sabar. Karena untuk memasaknya membutuhkan waktu yang agak lama. Belum lagi ikan mas harus direndam dulu pada air larutan jeruk nipis agar amisnya hilang.
Pizza Andaliman
Makanan Khas Balige Sumatera Utara yang menurut saya paling unik adalah Pizza Andaliman. Pasalnya, bahan yang digunakan adalah andaliman, sejenis lada batak yang sebagian besar dijadikan sebagai bumbu dibandingkan menjadi bahan pokok kuliner. Andaliman sendiri adalah bumbu yang terbuat dari tumbuhan buah jenis jeruk-jerukan. Biasanya rempah yang memiliki rasa pedas segar ini dijadikan bahan bumbu untuk kuah kuning dan kuah campuran santan. Namun karena rasa pedas andaliman yang pas, ternyata ada beberapa restoran yang memasukkannya ke dalam adonan roti pizza. Alhasil rasanya sangat mantap dengan kadar kepedasan yang lebih beraroma. Maka dari itu, lahirnya Pizza Andaliman yang saat ini mulai viral hingga ke luar provinsi.
Mie Gomak
Mie Gomak adalah Kuliner dan makanan khas Balige yang sayang untuk dilewatkan untuk dicoba kelezatnya. Mie Gomak merupakan salah satu makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki letting menawan. Bahkan ada yang menyebut Mie Gomak adalah “spageti-nya” Balige Toba Samosir. Mie Gomak adalah satu kuliner yang proses pembuatan dan penyajiannya menggunakan cara-cara tradisional. Sekalipun demikian ada jaminan kuliner ini tetap hiegenis dan rasanya maknyus. Mie Gomak biasanya dibuat dengan dua varian rasa. Cita rasa pertama adalah Mie Gomak Goreng yang bertekstur kering sedangkan yang kedua adalah Mie Gomak berkuah yang bertekstur basah.
Arsik Ikan Mas
Arsik Ikan Mas adalah makanan tradisional Balige Kabupaten Toba Samosir yang masih dilestarikan dengan baik. Penganan ini masih eksis di Balige karena setiap acara adat wajib ada hidangan makanan yang diolah dengan cara unik ini. Arsik Ikan Mas dibuat dengan cara di-arsik terlebih dahulu. Ikan emas yang sudah dicuci bersih, langsung dilumuri dengan bumbu kuning dan irisan bawang tanpa dilakukan pembuangan pada sisiknya. Ini kenaikannya yang dijamin tidak ada makanan olahan ikan lainnya yang memiliki kesamaan dengan cara pengolahan Arsik Ikan Mas. Maka dari itu, wajar kalau makanan ini menjadi buruan para pelancong kota maupun luar wilayah.
Kue Lappet
Jika kamu orang Madura yang merantau ke Balige Sumut lalu rindu masakan khas Madura Gellung Teleng, jangan khawatir cari saja Kue Lappet yang banyak dijual di Balige. Kue Lappet adalah penganan yang dibuat dari tepung beras yang ditaburi dengan parutan kelapa setengah tua. Biasanya yang menjadi isiannya adalah irisan kelapa muda dan gula aren. Jika semua campuran sudah lengkap, maka kue akan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus beberapa menit. Setelah matang baru Kue Lappet dihidangkan untuk dicicipi.
Na Tinombur
Kuliner dan makanan khas Balige Sumut yang selanjutnya adalah Na Tinombur. Sebuah penganan yang kalau di-bahasa Indonesia-kan disebut Ikan Bakar Bumbu Pedas. Sesuai dengan namanya, Na Tinombur adalah kuliner yang terkenal dengan rasa pedas menyengat. Mungkin makanan ini tidak cocok dikonsumsi orang bukan penyuka pedas kecuali memesannya tanpa bumbu yaitu dengan kecap manis saja. Jika ingin menikmati kuliner Na Tinombur datang saja ke Pantai Bul-Bul Balige Sumut. Di sini sudah dibangun warung-warung pinggir pantai yang menyediakan menu dengan harga yang cukup terjangkau.
Jenis Makanan yang Hanya Kamu Temukan di Suku Batak – Makanan Batak adalah jenis masakan yang dipengaruhi seni dan tradisi memasak suku Batak yang mendiami wilayah Sumatra Utara. Makanan Batak merupakan salah satu jenis masakan Nusantara. Salah satu ciri masakan batak adalah kegemarannya menggunakan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) sebagai rempah utama. Inilah yang menyebabkan Andaliman terkadang dijuluki sebagai “Merica Batak”. Kebanyakan orang Batak saat ini beragama Kristen, karena itulah tidak seperti suku di sekitarnya (seperti Aceh, Minangkabau dan Melayu), kebanyakan hidangan Batak tidak dibatasi oleh aturan halal. Daging babi dan darah dikonsumsi dalam tradisi kuliner Batak. Banyak makanan terbaik daerah itu dibuat dari daging babi, serta terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa, tetapi ada juga hidangan-hidangan halal.
Sambal Tuktuk
Sambal tuktuk adalah sambal khas tradisional Batak yang berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Bahan-bahan untuk membuat sambal tuktuk tidak berbeda dengan bahan sambal-sambal pada umumnya. Perbedaannya dengan sambal yang lain adalah adanya andaliman. Sambal tuktuk di daerah asalnya dicampur dengan ikan aso-aso (sejenis ikan kembung yang sudah dikeringkan), tetapi jika tidak menemukan ikan tersebut bisa diganti dengan ikan teri tawar.
Dali ni horbo atau bagot ni horbo adalah air susu kerbau yang diolah secara tradisional dan merupakan makanan khas Batak dari daerah Tapanuli. Konon menurut ceritanya, tradisi mengolah susu kerbau sudah dimulai oleh leluhur orang Batak semenjak adanya komunitas Batak. Dali menjadi menu utama di setiap rumah khas Batak. Untuk mendapatkan dali, umumnya masyarakat harus pergi ke setiap onan (pasar) di daerah Tapanuli. Dali di daerah tersebut menjadi komoditas dagangan.
Secara umum, kandungan gizi di dalam dali tidak berbeda dengan kandungan gizi susu lainnya seperti lemak, karbohidrat, dan protein, hanya berbeda pada proses pengolahannya, yaitu diolah dengan sederhana, menggunakan peralatan tradisional, dan tidak menggunakan unsur kimia.
Mie Gomak
Mi gomak adalah makanan yang terkenal sebagai masakan khas suku Batak Toba dari Sumatra Utara. Masakan ini adalah masakan khas daerah sekitar Danau Toba, mulai dari Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan. Mi ini juga dapat ditemukan di berbagai daerah di Sumatra Utara, mulai dari Medan, Siantar, Parapat, Labuhan Batu, Sibolga, hingga Deli Serdang. Namun, mi gomak sudah terkenal di berbagai provinsi dan juga beberapa masyarakat Indonesia yang berbeda provinsi.
Mengenai asal-usul sebutan untuk menu ini memiliki beragam versi. Sebagian menyebutkan mungkin karena awalnya mi ini disajikan dengan cara “gomak” yang berarti “ambil” atau “peras” dalam bahasa Batak Toba. Mi akan di-gomak atau dipegang/digenggam dengan tangan kosong sebelum disajikan di piring.
Saat ini, sebagian penjual masih memakai tangan yang dilapisi plastik atau sarung tangan untuk menyajikan mi gomak, sedangkan penjual yang lain menggunakan sendok atau garpu. Mi gomak dibuat dari tepung terigu. Ketika masih mentah, bentuknya kaku dan lurus seperti lidi, sehingga sering disamakan dengan masakan Italia, spageti. Inilah yang menyebabkan mi gomak juga disebut dengan spageti Batak.
Sangsang
Sangsang (dibaca: saksang) adalah masakan khas suku Batak yang terbuat dari daging babi, daging anjing, atau daging kerbau yang dicincang kecil dan dibumbui dengan rempah-rempah, serta dimasak baik dengan menggunakan darah hasil sembelihan hewan tersebut (margota) atau olahan rempah biasa tanpa darah (na so margota).
Rempah yang termasuk dalam bumbu saksang antara lain; jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman. Sangsang sering dikaitkan secara spesifik sebagai hidangan tradisional Batak Toba, meskipun hidangan ini dikenal secara meluas oleh berbagai puak Batak.
Sangsang merupakan salah satu hidangan yang kerap dihidangkan dalam upacara adat Batak. Sangsang bersama dengan char siu (babi panggang merah), arsik, dan daun ubi tumbuk adalah hidangan yang populer dalam khazanah masakan Batak dan lazim disajikan di Lapo, yaitu kedai makan dan minum tradisional Batak. Hidangan ini tidak halal dalam ajaran Islam atau ajaran agama yang tidak memperbolehkan memakan daging babi, anjing, dan darah.
Dengke Mas na Niura
Dengke mas na niura adalah makanan tradisional khas Batak yang berasal dari tanah Batak, khususnya wilayah Toba, Pulau Samosir, Danau Toba, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Dahulu, masakan na niura dikhususkan untuk raja saja, tetapi semua orang-orang Batak saat ini dapat membuat dan menyantapnya karena rasanya yang enak. Masakan ini awalnya menggunakan ikan mujair, kemudian digunakan juga untuk ikan emas yang memang banyak ditemukan di Danau Toba.
Ikan mas na niura dikenal juga dengan makanan yang tidak dimasak, direbus, digoreng, atau tanpa menggunakan api. Na niura dalam bahasa Batak artinya ikan yang tidak dimasak melalui api, tetapi enak dimakan. Ikan tersebut dimasak dengan fermentasi bumbu utama, yakni asam batak seperti utte sira atau asam jungga; bisa juga menggunakan kecombrang.
Rasa makanan ini seperti ikan segar tanpa bau amis. Na niura menjadi enak karena bumbu-bumbu khas yang terdapat di dalamnya; termasuk andaliman. Sebelumnya, bumbu-bumbu tersebut sudah disangrai dan digiling bersama, lalu dioleskan di ikan. Untuk mendapatkan hidangan naniura ini dibutuhkan waktu kira-kira 5 jam. Ikan naniura ini mirip dengan masakan Jepang, seperti Sashimi dan Ceviche dari Peru. Hal ini dikarenakan makanan tersebut tidak melalui proses memasak melalui api.
Na Tinombur
Na tinombur adalah makanan khas Batak, Sumatra Utara yang berbahan dasar ikan mas atau mujair. Hidangan ini biasanya disajikan dalam acara keluarga. Pengertian tombur sendiri adalah membasahi atau mengairi, sehingga hidangan ikan tersebut dilumuri dengan bumbu.
Proses memasaknya diawali dengan membuat tombur atau bumbu dan sambal yang dilumuri ke ikan. Ikan mas atau mujair lantas dibakar atau digoreng terlebih dahulu. Rempah yang digunakan untuk bumbu ikan adalah andaliman, jahe, bawang merah, kemiri, dan jeruk nipis. Andaliman adalah bahan yang dapat menambah cita rasa yang lebih pedas dan gurih.
Manuk Napinadar
Manuk napinadar atau ayam napinadar adalah masakan khas Batak yang biasanya dihidangkan pada pesta adat tertentu, biasanya disajikan saat seseorang sedang mengalami suka cita seperti kelahiran anak, pernikahan, dan saat seseorang akan berangkat merantau. Bagi masyarakat Batak, ayam napinadar memiliki filosofi, yaitu sebagai sarana untuk memanjatkan doa dan dapat memberikan semangat dan berkat. Dengan memberikan hidangan ini ke seseorang, harapannya seseorang tersebut dapat mendapatkan kesehatan dan berkat yang melimpah.
Proses memasak ayam napinadar, yaitu dipanggang terlebih dahulu. Setelah itu, disiram dengan manuk (darah ayam) itu sendiri dan dicampur dengan andaliman, bawang putih bubuk (yang sudah digiling sampai halus), lalu dimasak. Campuran bumbu dengan darah ayam membuat kuah ayam ini menjadi lebih kental dan gurih. Jenis ayam yang digunakan untuk hidangan ini adalah ayam kampung jantan. Hal ini melambangkan keberhasilan dan kegagahan. Hidangan ini juga dapat dikonsumsi bagi penganut agama muslim karena bumbu ayamnya bisa diganti dengan parutan kelapa.
Tanggo Tanggo
Tanggo tanggo adalah masakan khas dari wilayah Batak Toba yang terbuat dari daging babi atau anjing, bumbu santan, dan rempah-rempah (termasuk jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit dan andaliman). Masakan ini tidak jauh berbeda dengan sangsang. Perbedaannya adalah daging yang akan dimasak menjadi tanggo tanggo dipotong lebih besar (sebesar kepalan tangan) dan dipadu dengan sayuran yang tidak hanya dari daun singkong.